BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Begitu juga dengan pertumbuhan buah Pare hijau juga mengalami hal
tersebut. Pertumbuhan adalah peningkatan ukuran yang bersifat permanen (tetap)
dan tidak dapat dibalik, sedangkangkan perkembangan adalah proses perubahan menuju
dewasa. Biji buah Pare hijau dikatakan mengalami pertumbuhan dan perkembangan
jika sudah mulai berkecambah.
Pertumbuhan kecambah buah Pare hijau akan cepat mengalami
perkembangan dan pertumbuhan dengan rangsangan yang berasal dari lingkungan
seperti cahaya matahari dan pupuk NPK yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
kecambah buah Pare hijau.
Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling
ketergantungan, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik . Komponen biotik
terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia.Sedangkan komponen abiotik antara
lain: udara, gas, angin, cahaya, matahari, pupuk NKP dan sebagainya. Antara
komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan
memerlukancahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, kami
mengadakan penelitian untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh pupuk NKP terhadap
perkecambahan buah Pare hijau.
B.
TINJAUAN PUSTAKA
a.
Nama umum tanaman pare
Pare
mempunyai nama latin yaitu Momordica charantia L. Dalam bahasa Indonesia biasa di sebut Pare/Paria,
dalam bahasa Inggris : balsam-pear, bitter gourd, dalam bahasa melayu : Peria,
dalam bahasa Vietnam : muop dang, kho qua, dalam bahasa Thailand : mara,
phakha, maha, dalam bahasa Philipina : ampalaya, amargoso, paria, palia, dan
dalam bahasa Cina : ku gua, foo gwa.
b.
Klasifikasi tanaman Pare
Kingdom: Plantae (Tumbuhan).
Subkingdom:
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh).
Super
Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji).
Divisi:
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga).
Kelas:
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil).
Sub
Kelas: Dilleniidae.
Ordo:
Violales.
Genus: Momordica
Spesies: Momordica
charantia L.
c. Manfaat
tanaman Pare
Rasa
buah pahit ini yang menimbulkan beberapa manfaat yang terdapat dalam buah pare ini.
Manfaat buah pare bagi kesehatan manusia adalah:
1. Dapat
merangsang nafsu makan
2. Dapat
menyembuhkan penyakit kuning
3. Memperlancar
pencernaan
4. dan
sebagai obat malaria
Selain buah pare, ternyata daun pare juga mempunyai
manfaat yang tidak kalah dengan buahnya. Manfaat
tersebut antara lain:
1.
Dapat menyembuhkan mencret pada bayi
2.
Membersihkan darah bagi wanita yang baru
melahirkan
3.
Dapat menurunkan panas
4.
Dapat mengeluarkan cacing kremi
5.
Dapat menyembuhkan batuk
d. Jenis-jenis tanaman Pare
1. Pare
gading
Pare
ini paling banyak dibudidayakan dan paling disukai. Pare ini biasa disebut pare
putih atau pare mentega. Bentuk buahnya panjang dengan ukuran 30 - 50 cm
diameter 3 - 7 cm, berat rata-rata antara 200-500 gram/ buah. Pare ini berasal
dari India, Africa.
2. Pare
hijau
Pare hijau berbentuk lonjong, kecil dan
berwarna hijau dengan bintil-bintil agak halus. Pare ini banyak sekali
macamnya, diantaranya pare ayam, pare kodok, pare alas atau pare ginggae. Dari
berbagai jenis tersebut paling banyak ditanam adalah pare ayam. Buah pare ayam
mempunyai panjang 15 - 20 cm. Sedangkan pare ginggae buahnya kecil hanya
sekitar 5 cm. Rasanya pahit dan daging buahnya tipis. Pare hijau ini mudah
sekali pemeliharaannya, tanpa lanjaran atau para-para tanaman pare hijau ini
dapat tumbuh dengan baik.
3. Pare
import
Jenis pare ini berasal dari Taiwan.
Benih Pare ini merupakan hybrida yang final stock sehingga jika ditanam tidak
dapat menghasilkan bibit baru. Jika dipaksakan juga akan menghasilkan produksi
yang jelek dan menyimpang dari asalnya. Di Indonesia terdapat tiga varietas
yang telah beredar yaitu Known-you green, Known-you no. 2, dan Moonshine.
Perbedaan ketiga jenis pare import ini adalah mengenai permukaan kulit, kecepatan
tumbuh, kekuatan penampilan, bentuk buah, ukuran buah.
4. Pare
belut
Jenis Pare ini memang kurang populer.
Bentuknya memanjang seperti belut panjangnya antara 30 -110 cm dan berdiameter
4-8 cm. Pare belut ini tidak termasuk Momordica sp, melainkan
tergolong jenis Trichosanthus anguina L. Meskipun demikian orang
lebih terbiasa memasukkan pare belut ini masuk kedalam jenis pare.
Dari
keempat jenis Pare di atas, yang akan kita bahas kali ini adalah jenis Pare
hijau.
e.
Pengertian pertumbuhan dan perkecambahan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversibel
(tidak dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel.
Tumbuhan bertambah tinggi dan besar disebabkan oleh dua hal berikut :
1.
Pertambahan jumlah sel
sebagai hasil pembelahan mitosis pada meristem di
titik tumbuh primer dan sekunder.
2.
Pertambahan
komponen-komponen seluler dan adanya diferensiasi sel
Perkecambahan adalah munculnya platula (tanaman kecil dari dalam
biji).
f.
Macam-macam perkecambahan
Perkecambahan biji dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila
terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga
mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada
kacang hijau (Phaseoulus radiatus).
2.
Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah apabila
terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut
tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di bawah tanah. Misalnya pada
biji kacang kapri (Pisum sativum).
g.
Proses perkecambahan
Perkecambahan diawali dengan
penyerapan air dari
lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan
yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi
(berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya,
baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau
uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel
embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
Kehadiran
air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon
asamabsisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkatkan. Berdasarkan
kajian ekspresi gen pada tumbuhan model Arabidopsis
thaliana diketahui bahwa pada perkecambahan lokus-lokus
yang mengatur pemasakan embrio, seperti ABSCISIC ACID INSENSITIVE 3 (ABI3), FUSCA 3 (FUS3),
danLEAFY COTYLEDON 1 (LEC1) menurun perannya (downregulated)
dan sebaliknya lokus-lokus yang mendorong perkecambahan meningkat perannya (upregulated),
seperti GIBBERELIC ACID 1(GA1), GA2, GA3, GAI, ERA1, PKL, SPY,
dan SLY. Diketahui pula bahwa dalam proses perkecambahan yang
normal sekelompok faktor
transkripsi yang mengatur auksin (disebut
Auxin Response Factors, ARFs) diredam oleh miRNA.
Perubahan pengendalian ini merangsang
pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula
makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada
akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup
lunak bagi embrio untuk dipecah.
h.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1.
Faktor Luar
a. Air dan Mineral berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar.
Diferensiasi salah satu unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan
pertumbuhan tak normal.
b. Kelembaban.
c. Suhu di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu
ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum,
yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.
d. Cahaya mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan
faktor penghambat.
e. Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat
yang gelap
f. Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas
cahaya dan panjang penyinaran.
2.
Faktor Dalam
a. Faktor hereditas.
b. Hormon.
-
Auksin adalah senyawa asam
indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan
batang). F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil
kecambah gandum Avena sativa.
·
membantu perkecambahan
·
dominasi apical
-
Giberelin, Senyawa ini
dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium
moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa.
Fungsi
giberelin :
·
pemanjangan tumbuhan
·
berperan dalam
partenokarpi
-
Sitokinin, Pertama kali
ditemukan pada tembakau. Hormon ini merangsang pembelahan sel.
-
Gas etilen, Banyak
ditemukan pada buah yang sudah tua.
-
Asam absiat.
-
Florigen.
-
Kalin, Hormon pertumbuhan
organ, terdiri dari :
·
Rhizokalin
·
Kaulokali
·
Filokalin
·
Antokalin
-
Asam traumalin atau
kambium luka, Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk
menutupi luka
C.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah pupuk NPK berpengaruh
pada perkecambahan tanaman Pare hijau?
2.
Berapa konsentrasi
pupuk NPK yang
berpengaruh baik pada pertumbuhan kecambah buah Pare hijau?
3.
Apa perbedaan yang terjadi diantara ke empat kecambah buah Pare
hijau?
D.
BATASAN MASALAH
Penelitian
ini terbatas pada :
a.
Perlunya pupuk NPK dengan
konsentrasi 2, 3, 4 sendok makan pada saat pertumbuhan kecambah buah Pare hijau.
b.
Pengaruh konsentrasi pupuk
NPK pada pertumbuhan
kecambah buah Pare hijau.
c.
Perbedaan yang terjadi diantara ke empat kecambah buah Pare hijau yang di uji.
E.
IDENTIFIKASI VARIABEL
Dalam
penelitian kali ini ada tiga variabel, yaitu:
1.
Variabel bebas = kosentrasi pupuk NPK
2.
Variabel terkait = pertumbuhan tanaman buah Pare hijau
3.
Variabel kontrol
= tanah, air, suhu, cahaya, media, kelembaban
F.
HIPOTESIS
1.
Pupuk NPK berpengaruh
dalam perkecambahan dan pertumbuhan tanaman
Pare
hijau.
2.
Pupuk NPK pada konsentrasi
4 sendok makan akan berpengaruh baik terhadap perkecambahan dan pertumbuhan
tanaman Pare hijau.
3.
Tanaman buah Pare hijau
yang di beri pupuk NPK hasilnya akan lebih subur di bandingkan dengan tanaman
buah Pare hijau yang tidak di berikan pupuk NPK.
G.
TUJUAN PENELITIAN
Sesuai
dengan SK 1 dengan KD 1.1, 1.2, 1.3, penelitian ini bertujuan:
1.
Untuk mengetahui pengaruh pupuk NPK terhadap kecepatan pertumbuhan kecambah buah Pare hijau.
2.
Untuk mengetahui konsentrasi
pupuk NPK yang baik sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan buah Pare hijau.
H.
MANFAAT PENELITIAN
1.
Meningkatkan pengetahuan tambahan tentang pemberian pupuk NPK yang baik untuk pertumbuhan kecambah buah Pare hijau.
2.
Dapat mengetahui apakah keadaan konsentrasi pupuk NPK 2, 3, 4 sendok makan berpengaruh buruk pada tumbuhan, atau
sebaliknya.
I.
TEMPAT, WAKTU, DAN DANA
Penelitian ini memerlukan tempat, waktu, dan dana
sebagai berikut:
1.
Tempat : Halaman
rumah (Jl. Sengkawit, Gg. Pak Kumis, RT 24, RW 03)
2.
Waktu : Tanggal 03 agustus 2012 – selesai.
3.
Dana : Dana pribadi sebesar : Rp.50.000,-
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A.
METODE
1.
Metode Pengamatan
(Observasi)
Metode
observasi adalah pengamatan secara langsung yang meliputi kegiatan pemuatan
perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.
2.
Metode Studi Pustaka
Metode
studi pustaka adalah metode yang menggunakan sumber-sumber pustaka, berupa
buku, artikel yang lainnya yang berkatian dengan masalah yang dibahas.
3.
Metode Media Internet
Penulis
menggunakan dan memanfaatkan internet untuk membantu menyelesaikan laporan ini.
B.
ALAT DAN BAHAN
1.
4 buah Polibag.
2.
Tanah.
3.
20 bibit buah Pare
hijau.
4.
Pupuk NPK 15% dengan
konsentrasi 2, 3, 4 sendok makan.
5.
Mistar dan alat
tulis.
6.
Air.
C.
PROSEDUR
1.
Tanamlah biji buah Pare
hijau secukupnya dalam masing-masing polibag yang telah di isi tanah dengan
campuran konsentrasi pupuk NPK yang berbeda.
2.
Polibag yang pertama tanpa
di beri pupuk NPK, polibag kedua di berikan 2 sendok makan pupuk NPK, polibag
ketiga di berikan 3 sendok makan pupuk NPK, dan polibag yang keempat di berikan
4 sendok makan Pupuk NPK. Kemudian Berilah label pada keempat polibag tersebut,
masing-masing pot 1-4 atau dengan menuliskan konsentrasinya.
3.
Letakkan polibag 1 - 4 di
tempat yang penerangannya sama, siramilah setiap hari sampai tanaman tumbuh.
4.
Jika biji telah tumbuh
ukurlah panjang batang (tinggi kecambah) dari keempat polibag tersebut.
Pengukuran dimulai dari permukaan tanah hingga ujung batang.
5.
Lakukan pengukuran
tersebut setiap tiga hari sekali sampai mencapai hasil yang maksimal.
6.
Tulislah hasil pengamatan
dalam tabel pengamatan.
7.
Hitunglah rata-rata tinggi
kecambah tiap tiga hari sekali untuk keempat percobaan tersebut. Dihari
terakhir, hitunglah rata-rata kecambah buah Pare hijau.
8.
Buatlah grafik pertumbuhan
rata-rata kecambah buah Pare hijau.
9.
Buatlah kesimpulan tentang
kecepatan tumbuh kembang kecambah pada tempat yang memiliki konsentrasi pupuk
NPK yang berbeda.
BAB III
DATA HASIL
EKSPERIMEN
A.
TABEL
Hasil percobaan ini di
sajikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut:
·
Polibag 1 :
Kategori
|
Hari ke
|
Rata-rata
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
.......
|
Panjang
batang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
daun
|
|
|
|
|
|
|
|
|
·
Polibag 2 :
Kategori
|
Hari ke
|
Rata-rata
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
.......
|
Panjang
batang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
daun
|
|
|
|
|
|
|
|
|
·
Polibag 3 :
Kategori
|
Hari ke
|
Rata-rata
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
.......
|
Panjang
batang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
daun
|
|
|
|
|
|
|
|
|
·
Polibag 4 :
Kategori
|
Hari ke
|
Rata-rata
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
.......
|
Panjang
batang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
daun
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B.
GRAFIK
Data hasil penelitian
di sajikan juga dalam bentuk grafik, sebagai berikut:
·
Grafik banyaknya
daun (lembar)
C.
FOTO DOKUMENTASI
Dokumentasi
penelitian terlampir dalam laporan penelitian.
D.
KETERANGAN KUALITATIF
Keterangan kualitatif
dan pembahasan di tulis setelah mendapatkan data hasil penelitian.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
-
Panduan buku biologi
primagama tentang penelitian.