free web site traffic and promotion

Sabtu, 04 Agustus 2012

Tadarus Vs Rakus

Tanggal 4 agustus 2012, acara tadarusan part 2 di sekolah tercinta berganti dengan acara pertarungan yang sangat seru dan langsung di pimpin oleh sebuah gank sekolah yang bernama BRIGEZ..
setelah persiapan, team pun di bagi menjadi 2 yaitu gank Tadarus yang di pimpin langsung oleh pa' Kirno dengan menggunakan senjata yaitu Al-Qur'an..
dan team yang kedua yaitu team Rakus yang di pimpin oleh pa' Darman dengan menggunakan senjata yaitu Gorengan yang kelihatannya masih segar..
setelah kedua team memegang senjatanya masing-masing pertandingan pun di mulai. di mulai dengan membaca bismilah team Rakus langsung mengeluarkan sebungkus sambel, dan team Tadarus langsung membaca Al-Qur'an dengan lancarnya,. dengan berganti-gantian kedua team pun bertarung dengan sengit, team Tadarus lebih unggul dengan bacaannya yang semakin cepat dan sudah banyak melewati juz demi juz, sedangkan team Rakus baru menghabiskan 1 bungkus gorengan dan masih banyak lagi bungkusan gorengan yang belum di makan.. semakin lama team Tadarus menjadi haus dan lapar, tak tahan dengan godaan team Rakus 1 per 1 anggota team Tadarus pindah ke team Rakus contohnya saja Eric, dia merupakan penyumbang point terbanyak di team Rakus karena dia hampir menghabiskan 5 bungkus gorengan.. super sekali tenyata..
waktu demi waktu berlalu, team Tadarus hanya tersisa seorang diri saja, karena team Rakus sudah banyak menghabiskan gorengan dan air mineral hampir dua kardus.. maka bisa kita pastikan pemenangnya adalah team Rakus yang pulang dengan perut hampir menyamai orang-orang yang sedang hamil 13 bulan..
sebelum itu marilah kita lihat foto-foto saat mereka bertarung habis-habisan..












*Thanks teman-teman dan guru-guruku tercinta..

Rabu, 01 Agustus 2012

Contoh Proposal Penelitian


(Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Tanaman Pare)



BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Begitu juga dengan pertumbuhan buah Pare hijau juga mengalami hal tersebut. Pertumbuhan adalah peningkatan ukuran yang bersifat permanen (tetap) dan tidak dapat dibalik, sedangkangkan perkembangan adalah proses perubahan menuju dewasa. Biji buah Pare hijau dikatakan mengalami pertumbuhan dan perkembangan jika sudah mulai berkecambah.
Pertumbuhan kecambah buah Pare hijau akan cepat mengalami perkembangan dan pertumbuhan dengan rangsangan yang berasal dari lingkungan seperti cahaya matahari dan pupuk NPK yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kecambah buah Pare hijau.
Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik . Komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia.Sedangkan komponen abiotik antara lain: udara, gas, angin, cahaya, matahari, pupuk NKP dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukancahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, kami mengadakan penelitian untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh pupuk NKP terhadap perkecambahan buah Pare hijau.

B.     TINJAUAN PUSTAKA
a.      Nama umum tanaman pare
Pare mempunyai nama latin yaitu Momordica charantia L. Dalam bahasa Indonesia biasa di sebut Pare/Paria, dalam bahasa Inggris : balsam-pear, bitter gourd, dalam bahasa melayu : Peria, dalam bahasa Vietnam : muop dang, kho qua, dalam bahasa Thailand : mara, phakha, maha, dalam bahasa Philipina : ampalaya, amargoso, paria, palia, dan dalam bahasa Cina : ku gua, foo gwa.

b.      Klasifikasi tanaman Pare
 Kingdom: Plantae (Tumbuhan).
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh).
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji).
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga).
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil).
                     Sub Kelas: Dilleniidae.
                         Ordo: Violales.
                             Famili: Cucurbitaceae (suku labu-labuan).
                                 Genus: Momordica
                                     Spesies: Momordica charantia L. 

c.       Manfaat tanaman Pare
Rasa buah pahit ini yang menimbulkan beberapa manfaat yang terdapat dalam buah pare ini. Manfaat buah pare bagi kesehatan manusia adalah:
1.      Dapat merangsang nafsu makan
2.      Dapat menyembuhkan penyakit kuning
3.      Memperlancar pencernaan
4.      dan sebagai obat malaria
Selain buah pare, ternyata daun pare juga mempunyai manfaat yang tidak kalah dengan buahnya. Manfaat tersebut antara lain:
1.      Dapat menyembuhkan mencret pada bayi
2.      Membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan
3.      Dapat menurunkan panas
4.      Dapat mengeluarkan cacing kremi
5.      Dapat menyembuhkan batuk
d.      Jenis-jenis tanaman Pare
1.      Pare gading
Pare ini paling banyak dibudidayakan dan paling disukai. Pare ini biasa disebut pare putih atau pare mentega. Bentuk buahnya panjang dengan ukuran 30 - 50 cm diameter 3 - 7 cm, berat rata-rata antara 200-500 gram/ buah. Pare ini berasal dari India, Africa.
2.      Pare hijau
Pare hijau berbentuk lonjong, kecil dan berwarna hijau dengan bintil-bintil agak halus. Pare ini banyak sekali macamnya, diantaranya pare ayam, pare kodok, pare alas atau pare ginggae. Dari berbagai jenis tersebut paling banyak ditanam adalah pare ayam. Buah pare ayam mempunyai panjang 15 - 20 cm. Sedangkan pare ginggae buahnya kecil hanya sekitar 5 cm. Rasanya pahit dan daging buahnya tipis. Pare hijau ini mudah sekali pemeliharaannya, tanpa lanjaran atau para-para tanaman pare hijau ini dapat tumbuh dengan baik.
3.      Pare import
Jenis pare ini berasal dari Taiwan. Benih Pare ini merupakan hybrida yang final stock sehingga jika ditanam tidak dapat menghasilkan bibit baru. Jika dipaksakan juga akan menghasilkan produksi yang jelek dan menyimpang dari asalnya. Di Indonesia terdapat tiga varietas yang telah beredar yaitu Known-you green, Known-you no. 2, dan Moonshine. Perbedaan ketiga jenis pare import ini adalah mengenai permukaan kulit, kecepatan tumbuh, kekuatan penampilan, bentuk buah, ukuran buah.
4.      Pare belut
Jenis Pare ini memang kurang populer. Bentuknya memanjang seperti belut panjangnya antara 30 -110 cm dan berdiameter 4-8 cm. Pare belut ini tidak termasuk Momordica sp, melainkan tergolong jenis Trichosanthus anguina L. Meskipun demikian orang lebih terbiasa memasukkan pare belut ini masuk kedalam jenis pare.
Dari keempat jenis Pare di atas, yang akan kita bahas kali ini adalah jenis Pare hijau.

e.       Pengertian pertumbuhan dan perkecambahan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversibel (tidak dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Tumbuhan bertambah tinggi dan besar disebabkan oleh dua hal berikut :
1.      Pertambahan jumlah sel sebagai hasil pembelahan mitosis pada meristem     di titik tumbuh primer dan sekunder.
2.      Pertambahan komponen-komponen seluler dan adanya diferensiasi sel
Perkecambahan adalah munculnya platula (tanaman kecil dari dalam biji).

f.       Macam-macam perkecambahan
Perkecambahan biji dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.      Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseoulus radiatus).
2.      Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di bawah tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativum).

g.      Proses perkecambahan
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asamabsisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkatkan. Berdasarkan kajian ekspresi gen pada tumbuhan model Arabidopsis thaliana diketahui bahwa pada perkecambahan lokus-lokus yang mengatur pemasakan embrio, seperti ABSCISIC ACID INSENSITIVE 3 (ABI3), FUSCA 3 (FUS3), danLEAFY COTYLEDON 1 (LEC1) menurun perannya (downregulated) dan sebaliknya lokus-lokus yang mendorong perkecambahan meningkat perannya (upregulated), seperti GIBBERELIC ACID 1(GA1), GA2GA3GAIERA1PKLSPY, dan SLY. Diketahui pula bahwa dalam proses perkecambahan yang normal sekelompok faktor transkripsi yang mengatur auksin (disebut Auxin Response Factors, ARFs) diredam oleh miRNA.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.

h.      Faktor-faktor yang mempengaruhi
1.      Faktor Luar
a.       Air dan Mineral berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Diferensiasi salah satu unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.
b.      Kelembaban.     
c.       Suhu  di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.
d.      Cahaya mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat.
e.       Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap
f.       Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran.
2.      Faktor Dalam
a.       Faktor hereditas.
b.      Hormon.
-          Auksin adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.
·         membantu perkecambahan
·         dominasi apical
-          Giberelin, Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa.
Fungsi giberelin :
·         pemanjangan tumbuhan
·         berperan dalam partenokarpi
-          Sitokinin, Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini merangsang pembelahan sel.
-          Gas etilen, Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua.
-          Asam absiat.
-          Florigen.
-          Kalin, Hormon pertumbuhan organ, terdiri dari :
·         Rhizokalin
·         Kaulokali
·         Filokalin
·         Antokalin
-          Asam traumalin atau kambium luka, Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka 

C.    RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah pupuk NPK berpengaruh pada perkecambahan tanaman Pare hijau?
2.      Berapa konsentrasi pupuk NPK yang berpengaruh baik pada pertumbuhan kecambah buah Pare hijau?
3.      Apa perbedaan yang terjadi diantara ke empat kecambah buah Pare hijau?

D.    BATASAN MASALAH
Penelitian ini terbatas pada :
a.       Perlunya pupuk NPK dengan konsentrasi 2, 3, 4 sendok makan pada saat pertumbuhan kecambah buah Pare hijau.
b.      Pengaruh konsentrasi pupuk NPK pada pertumbuhan kecambah buah Pare hijau.
c.       Perbedaan yang terjadi diantara ke empat kecambah buah Pare hijau yang di uji.

E.     IDENTIFIKASI VARIABEL
Dalam penelitian kali ini ada tiga variabel, yaitu:
1.      Variabel bebas   = kosentrasi pupuk NPK
2.      Variabel terkait  = pertumbuhan tanaman buah Pare hijau
3.      Variabel kontrol = tanah, air, suhu, cahaya, media, kelembaban

F.     HIPOTESIS
1.      Pupuk NPK berpengaruh dalam perkecambahan dan pertumbuhan tanaman
Pare hijau.
2.      Pupuk NPK pada konsentrasi 4 sendok makan akan berpengaruh baik terhadap perkecambahan dan pertumbuhan tanaman Pare hijau.
3.      Tanaman buah Pare hijau yang di beri pupuk NPK hasilnya akan lebih subur di bandingkan dengan tanaman buah Pare hijau yang tidak di berikan pupuk NPK.

G.    TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan SK 1 dengan KD 1.1, 1.2, 1.3, penelitian ini bertujuan:
1.      Untuk mengetahui pengaruh pupuk NPK terhadap kecepatan pertumbuhan kecambah buah Pare hijau.
2.      Untuk mengetahui konsentrasi pupuk NPK yang baik sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan buah Pare hijau.

H.    MANFAAT PENELITIAN
1.      Meningkatkan pengetahuan tambahan tentang pemberian pupuk NPK yang baik untuk pertumbuhan kecambah buah Pare hijau.
2.      Dapat mengetahui apakah keadaan konsentrasi pupuk NPK 2, 3, 4 sendok makan berpengaruh buruk pada tumbuhan, atau sebaliknya.

I.       TEMPAT, WAKTU, DAN DANA
Penelitian ini memerlukan tempat, waktu, dan dana sebagai berikut:
1.      Tempat : Halaman rumah (Jl. Sengkawit, Gg. Pak Kumis, RT 24, RW 03)
2.      Waktu   : Tanggal 03 agustus 2012 – selesai.
3.      Dana     : Dana pribadi sebesar : Rp.50.000,-




BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

A.    METODE
1.      Metode Pengamatan (Observasi)
Metode observasi adalah pengamatan secara langsung yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.
2.      Metode Studi Pustaka
Metode studi pustaka adalah metode yang menggunakan sumber-sumber pustaka, berupa buku, artikel yang lainnya yang berkatian dengan masalah yang dibahas.
3.      Metode Media Internet
Penulis menggunakan dan memanfaatkan internet untuk membantu menyelesaikan laporan ini.

B.     ALAT DAN BAHAN
1.      4 buah Polibag.
2.      Tanah.
3.      20 bibit buah Pare hijau.
4.      Pupuk NPK 15% dengan konsentrasi  2, 3, 4 sendok makan.
5.      Mistar dan alat tulis.
6.      Air.

C.    PROSEDUR
1.      Tanamlah biji buah Pare hijau secukupnya dalam masing-masing polibag yang telah di isi tanah dengan campuran konsentrasi pupuk NPK yang berbeda.
2.      Polibag yang pertama tanpa di beri pupuk NPK, polibag kedua di berikan 2 sendok makan pupuk NPK, polibag ketiga di berikan 3 sendok makan pupuk NPK, dan polibag yang keempat di berikan 4 sendok makan Pupuk NPK. Kemudian Berilah label pada keempat polibag tersebut, masing-masing pot 1-4 atau dengan menuliskan konsentrasinya.
3.      Letakkan polibag 1 - 4 di tempat yang penerangannya sama, siramilah setiap hari sampai tanaman tumbuh.
4.      Jika biji telah tumbuh ukurlah panjang batang (tinggi kecambah) dari keempat polibag tersebut. Pengukuran dimulai dari permukaan tanah hingga ujung batang.
5.      Lakukan pengukuran tersebut setiap tiga hari sekali sampai mencapai hasil yang maksimal.
6.      Tulislah hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
7.      Hitunglah rata-rata tinggi kecambah tiap tiga hari sekali untuk keempat percobaan tersebut. Dihari terakhir, hitunglah rata-rata kecambah buah Pare hijau.
8.      Buatlah grafik pertumbuhan rata-rata kecambah buah Pare hijau.
9.      Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah pada tempat yang memiliki konsentrasi pupuk NPK yang berbeda.


BAB III
DATA HASIL EKSPERIMEN

A.    TABEL
Hasil percobaan ini di sajikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut:
·         Polibag 1 :
Kategori
Hari ke
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
.......
Panjang
batang








Jumlah
daun








·         Polibag 2 :
Kategori
Hari ke
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
.......
Panjang
batang








Jumlah
daun








·         Polibag 3 :
Kategori
Hari ke
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
.......
Panjang
batang








Jumlah
daun










·         Polibag 4 :
Kategori
Hari ke
Rata-rata
1
2
3
4
5
6
.......
Panjang
batang








Jumlah
daun









B.     GRAFIK
Data hasil penelitian di sajikan juga dalam bentuk grafik, sebagai berikut:
·         Grafik banyaknya daun (lembar)

C.    FOTO DOKUMENTASI
Dokumentasi penelitian terlampir dalam laporan penelitian.

D.    KETERANGAN KUALITATIF
Keterangan kualitatif dan pembahasan di tulis setelah mendapatkan data hasil penelitian.


BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

-          www.blogspot.com hasil karangan (pratiwi.2006)
-          Panduan buku biologi primagama tentang penelitian.